Islam telah memiliki aturan yang jelas dalam hal memelihara anjing. Islam melarang untuk memelihara anjing kecuali yang digunakan untuk keperluan berburu, untuk menjaga tanaman dan hewan ternak. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi, “
Rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” (HR. Muslim: 23 Kitab Al Masaqoh).
Mengapa air liur anjing berbahaya?
Salah satu hikmah diharamkannya memeilihara anjing adalah adalah karena liurnya yang najis. Air liur anjing dari jenis apapun berbahaya bagi manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat medis bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit. Bakteri tersebut dapat masuk dan menyerang organ dalam manusia melalui sistem terbuka. Oleh karena itu sangat berbahaya jika bersentuhan atau terkena langsung dengan air liur anjing tersebut.
Cara Membersihkan Air Liur Anjing
Islam memberikan panduan dalam membersihkan air liur anjing. Hal ini merujuk pada hadits berikut ini, Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda : “Bersihkan bejana/ wadah kalian yang telah dijilat anjing dengan mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu”. dan Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda : “Jika anjing menjilat salah satu bejana Anda, maka buanglah isinya dan cucilah sebanyak tujuh kali”.
Hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa sebaiknya membuang apa yang terdapat dalam bejana/wadah yang telah dijilat oleh anjing dan membersihkan bejana tersebut dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan debu (tanah).
Menurut ilmu kedokteran modern, tanah diketahui mengandung dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman, yaitu: tetracycline dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian (sterilisasi) beberapa kuman. Kekuatan tanah dalam menghentikan reaksi air liur anjing dan virus-virus di dalamnya lebih besar karena perbedaan dalam daya tekan pada wilayah antara cairan (air liur anjing) dan tanah.
Itulah mengapa ketika terkena air liur anjing maka harus dicuci sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah. Hal ini telah diungkapkan oleh Rasulullah berabad-abad yang lalu dan baru telah ditemukan alasan ilmiahnya di ilmu kedokteran modern saat ini. Oleh karena itu, mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Islam sesungguhnya lebih baik tidak hanya untuk akhirat namun juga kebaikan kita sendiri di dunia.