Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh kaum muslimin. Sebagai negara dengan kaum muslim terbanyak, kemeriahan hari raya idul fitri dirasakan sebelum menjelang hari raya tiba. Banyak tradisi yang dilakukan menjelang hari raya tiba. Tradisi yang bisa menjadi pengganggu amalan kita dalam hari-hari terakhir bulan ramadhan. Apalagi jika menjadi tradisi yang justru bisa bertolak belakang dengan ajaran Islam itu sendiri. Apa saja tradisi yang harus kita waspasdai saat idul fitri tiba?
1. Taasyabbuh (meniru-niru) orang kafir dalam berpakaian
Saat ini kita temukan banyak sekali model-model pakaian saat hari raya yang tidak mencerminkan bahwa mereka seorang muslim.
Rasulullah Shallallahu`alaihiwasallam bersabda :
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka".
2. Mendengarkan dan memainkan musik
Imam Syafii Rahimahullah berkata :
“Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.” Ibnu Taimiyah rahimahul lah mengatakan, “Tidak ada satu pun dari empat ulama madzhab yang berselisih pendapat mengenai haramnya alat musik."
3. Wanita berhias diri ketika keluar rumah
Firman Allah Subhanahuwata`ala :
“ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab: 33).
Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya atau menampakkan perhiasan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi pria.
4. Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom
Rasulullah Shallallahu`alaihiwasallam bersabda :
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”
Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis yang bukan istri atau bukan mahrom di istilahkan dengan zina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaedah ushul apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut juga haram.
5. Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya
Rasulullah Shallallahu`alaihiwasallam bersabda :
“Sekarang ziarah kuburlah karena itu akan lebih mengingatkan kematian."
Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Masalahnya, j ika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa setelah Ramadhan (saat Idul Fithri) adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekel iruankarena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.
6. Memeriah hari raya hingga lalai sholat 5 waktu
Rasulullah Shallallahu`alaihiwasallam bersabda :
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (sepakat) bahwa meninggalkan shalat waj ib (shalat lima waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri , dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”
7. Begadang saat tabiran hingga lalai sholat subuh dan sholat ied
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallal lahu‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena bel iau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”
8. Memeriahkan Idul Fitri dengan petasan
Firman Allah Subhanahuwata`ala :
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan." (QS. Al Isro’: 26-27).
Ibnu Katsir mengatakan, “Allah ingin membuat manusia menjauhi sikap boros dengan mengatakan: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini .
referensi :
eramuslim.com